Post Top Ad

Your Ad Spot

Senin, 28 Juni 2010

Terumbu Karang Yang Perlu Anda Selamatkan !

Terumbu karang (coral reefs).., mungkin yang terbayang di benak anda adalah tempat tinggal banyak jenis ikan hias. Anda tidak salah!

Memang, ada clownfish (Amphiprion occelaris) yang berwarna oranye terang dengan garis putih berenang di sela-sela karang. Ada pula si kuda-laut kerdil atau pygmy seahorse (Hippocampus bargibanti), yang tinggal di tetumbuhan Muricella gorgonian, yang sangat ahli menyamar untuk menghindar dari ancaman predatornya.

Jumlah jenis ikan dan jenis invertebrata lain yang mendiami terumbu karang sangatlah tinggi, beberapa ahli malah membandingkannya setara dengan keanekaragaman jenis hutan tropis.

Karena terumbu karang seperti hutan tropis, tentunya kita tidaklah mengatakan hutan jika tidak ada pohon-pohon, demikian pula terumbu karang tidak akan ada jika tanpa karang (coral). Ketika terumbu karang mati, maka dapat dipastikan kita tidak akan menjumpai ikan, kepiting, udang dan hiu-pun menghilang. Karena polip karang memiliki dua fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai penyedia makanan dan tempat berlindung bagi banyak spesies.

Pemanasan global terbukti memicu asidifikasi lautan, dampaknya menyebabkan karang tropis berada dalam kesulitan. Air laut menjadi kekurangan persediaan karbonat, yang dikenal sebagai zat yang digunakan oleh puluhan ribu spesies hewan laut untuk membentuk cangkang dan tulang (kerangka), termasuk karang.

"Zooxanthellae", jasad renik/invertebrata ber-sel tunggal atau protozoa, yang menempel pada permukaan karang tidak bisa menahan suhu tinggi di atas 30-32 ° C (86-90 °F), dan karang "mencopotnya" ketika jasad renik ini mati [1].

Perhatikan saja, saat musim panas, maka bagian terumbu karang yang memutih akan meruyak hingga menjadi benar-benar pucat [2]. Ini bisa dijumpai di seluruh dunia. Karang tidak dapat bertahan lama tanpa "zooxanthellae". Karena jasad invertebrta ini menyediakan makanan dari hasil fotosintesis yang dilakukannya.

Nah, pulihkan mereka jika kita tidak ingin terumbu karang melayang meregang nyawa karena kelaparan setelah zooxanthellae musnah.

Banyak orang yang tergantung pada terumbu karang di seluruh dunia; mulai orang yang mencari ikan untuk makanan bagi keluarganya, hingga ekowisata dan perdagangan ikan hias. Yang terakhir ini adalah sektor ekonomi yang sangat penting di negara-negara seperti Australia dan Indonesia.

Tercatat pada 2004, Great Barrier Reef menghasilkan kira-kira sebesar 10 milyar USD (bruto), terutama dari ekowisata. Jumlah yang luar biasa untuk satu tujuan wisata! [1]

Akhirnya, ada fungsi lain dari terumbu karang di seluruh dunia yaitu melindungi garis pantai yang dimiliki oleh 109 negara dari bahaya pukulan ombak besar (tsunami?) dan abrasi pantai. Jika diperhitungkan orang yang tinggal di kawasan pesisir pantai tersebut, maka saat ini diperkirakan +/- satu milyar orang tergantung pada terumbu karang!

Sekali lagi, jika kita tak ingin clownfish dan ikan hias lainnya hilang serta pantai tergerus abrasi...mari selamatkan terumbu karang!

Related Post:
Asidifikasi Samudera: Tingkat Keasaman Lautan Naik Lebih Besar Dari Yang Pernah Terjadi

Notes:
[1] Coral reefs; an introduction © 2009 coralscience.org

Updated:

[2] Pemutihan atau bleaching dari jasad invertebrata zooxanthellae, dapat terjadi bila: (i) kerapatan zooxanthellae makin menurun dan / atau (ii) konsentrasi pigmen fotosintesis dalam zooxanthellae berkurang (Kleppel et al 1989).

Kebanyakan terumbu karang mengandung sekitar 1-5 cm x 106 zooxanthellae per Cm2 jaringan permukaan, dan 2-10 pg klorofil per satu zooxanthella .

Ketika karang memutih mereka sering kehilangan 60-90% dari zooxanthellae mereka dan setiap zooxanthella akan kehilangan 50-80% dari jumlah pigmen fotosintetik-nya(Glynn 1996).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages