Post Top Ad

Your Ad Spot

Kamis, 12 Desember 2019

Pembelajaran dari Kasus C8 Dupont




Bahan pembantu proses pembuatan Teflon oleh Dupont, yang dikenal sebagai senyawa perfluoro-octanoic acid (PFOA) [1] atau C8 telah mencemari air  di kota kecil Parkenburg di West Virginia Amerika Serikat hampir tiga dekade lalu.

C8 Dupont  adalah kasus lingkungan hidup yang menarik. Oleh karenanya tidaklah mengejutkan jika kasus C8 Dupont telah menginspirasi pembuatan film Dark Waters [2], meskipun pihak Dupont mengatakan bahwa film itu tidak menggambarkan fakta yang sebenarnya [3].

DuPont menghadapi ancaman denda oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (U.S. Environmental Protection Agency/USEPA)  dan menjalani proses persidangan menghadapi tuntutan individu dan kelompok warga setempat atas kasus pencemaran ini.  

Pada 2004, atas permintaan USEPA, Dupont setuju untuk memfasilitasi suatu Panel Ilmiah C8 (C8 Science Panel) yang independent guna penyelidikan dampak C8 terhadap kesehatan 70.000 warga Parkersburg sebagai bagian dari penyelesaian tuntutan class-action.

Dupont yang didirikan pada tahun 1802 di Wilmington Delaware adalah salah satu perusahaan Amerika Serikat (AS) tertua yang masih terus beroperasi hingga saat ini. 

Dupont  sebagai  perusahaan terkemuka di AS mendapat nilai tinggi dalam tata kelola perusahaan dan lingkungan [4].

Namun, mengapa kasus itu dapat terjadi ? Apakah Dupont tidak mengetahui potensi dampak C8 pada kesehatan manusia ?

Seperti perusahaan lainnya,  di industri kimia manajemen perusahaan seringkali menghadapi saat-saat pengambilan keputusan yang dilematis, misal bahan kimia yang menguntungkan bagi pengembangan produk tetapi dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Kasus C8 Dupont ini salah satunya.

Suatu kajian tentang pengambilan keputusan para eksekutif Dupont dari dokumen internal perusahaan telah terungkap selama persidangan (litigasi) tentang tuntutan ganti rugi atas kematian hewan ternak petani Wilbur Tennant (1998) dan “class action” 70.000 orang warga Parkersburg West Virginia (2001) yang tercemar air minumnya.

Hasil kajian dapat menjawab pertanyaan tentang bukti-bukti terjadinya pencemaran lingkungan (air) akibat paparan C8 Dupont  diantaranya, [5]:

1. Pada 1984,  Dupont telah tahu bahwa C8 beracun,  jika masuk ketubuh manusia akan terakumulasi dalam darah manusia, dapat meracuni ibu hamil dan berpindah ke bayinya serta merembes ke dalam persediaan air minum setempat. Jika Departemen Kehakiman (Hukum)  dan Departemen Kesehatan AS tahu, tentu keduanya akan merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan C8.Namun pertimbangan dari sisi bisnis mendorong eksekutif Dupont untuk tetap menggunakan C8 daripada menghentikannya dan jika perlu Dupont akan melakukan investasi untuk mengurangi paparan atau mencegah terjadinya pencemaran.

2. Kajian itu melakukan analisis biaya-manfaat dari bisnis Teflon Dupont, jika mengghentikan penggunaan C8 sama sekali maka akan mengurangi laba perusahaan antara $ 100 - 200 juta setiap tahun sejak 1984. Namun, jika produksi tetap berlanjut sampai tahun 2016, nilai manfaat saat ini  (2016): $ 1,1 Milyar, sedangan nilai biayanya hanya : $ 350 juta (hasil perhitungan Panel Ilmiah C8).

Perhitungan tersebut berdasarkan asumsi, bahwa: a) biaya-biaya untuk lingkungan dan kesehatan manusia: nol (nihil) ; b) biaya $ 350 juta tersebut adalah biaya kesehatan akibat terdampak dari C8 saja; e) biaya manusia yang menderita kanker mematikan diasumsikan: nihil; f) Dupont tidak dapat mencetak laba dari produk Teflon jika bahan pembantu C8 diganti dengan bahan non-C8; dan g) Dupont sebagai produser selalu untung / surplus.

Dari sisi bisnis, nilai manfaat yang jauh lebih besar dari nilai biaya sosial ini mendukung keputusan eksekutif Dupont untuk terus menggunakan C8 meskipun telah mengetahui potensi pencemaran jika proses penanganan limbahnya tidak dilakukan dengan baik.

Panel Ilmiah C8 menerbitkan hasilnya pada 2012 (C8 Probable Links Report 2012. [6]:

“bahwa paparan C8 Dupont  potensial terkait dengan 6 (enam) jenis penyakit , yaitu a) kolesterol tinggi; b) kolitis ulserativa; (3) penyakit tiroid; (4) kanker testis; (5) kanker ginjal; dan (6) hipertensi saat kehamilan  Sekitar 3.500 dari 70.000 orang minum air yang terkontaminasi didiagnosis menderita penyakit tersebut”.

Memang masih terjadi perdebatan pro dan kontra tentang C8 sebagai penyebab kanker (senyawa karsinogen) terhadap manusia maupun hewan, namun hasil Panel Ilimiah C8 tersebut telah mendorong pemerintah AS untuk melakukan pengurangan dan pelarangan PFOA atau C8.

Pada akhirnya DuPont bersedia mengurangi penggunaan PFOA setelah menanda-tangani Program PFOA Stewardship  milik Badan Perlindungan Lingkungan AS (USEPA) yang bertujuan mengurangi emisi dari produk berbahan PFOA atau C8 sebesar (95%) pada 2013 dan penghapusannya (100 %) pada 2015. [7]

Pada tahun 2013 Dupont telah menghentikan penggunaan PFOA atau C8.

Pembelajaran :

1. Dari sisi perusahaan (bisnis) keputusan rasional untuk tetap berproduksi dengan bahan berbahaya dan beracun mungkin saja tetap diambil, terlebih jika laba yang dihasilkan jauh lebih besar dari biaya  sosialnya,  meskipun para pengambil keputusan telah mengetahui potensi dampak buruknya  pada lingkungan dan kesehatan manusia; Dan, mereka akan menutupi informasinya.

2. Seringkali potensi kerusakan lingkungan akibat pencemaran  diabaikan (zero) dalam pertimbangan keputusan usaha.

3. Seringkali aturan dibuat setelah suatu kejadian kerusakan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia terjadi.

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kasus seperti C8 Dupont ini, seperti, reputasi pengelola dan perusahaan, peraturan dan penegakan hukumnya dan tata kelola perusahaan itu sendiri

Untuk komentar, tanggapan dan tambahan informasi silahkan anda menulisnya dalam kolom komentar di bawah ini.


Pustaka:


[1] Perfluoro-octanoic acid (PFOA)  

[2] Here's the Chilling True Story Behind Mark Ruffalo's Latest Film 'Dark Waters' 

[3]. DuPont says film about toxic chemicals in West Virginia based on 'not true facts'

[4] Ronald J. Alsop, 2004. The 18 Immutable Laws of Corporate Reputation (2004).

[5] Roy Shapira and Luigi Zingales, 2017. Is Pollution Value-Maximizing? The DuPont Case 

[6] C8 Probable Links Report, Oct. 2012 

[7] Assessing and Managing Chemicals under TSCA

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages