Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 17 Juli 2010

Waspadai Dampak Jangka Panjang Dari Tumpahan Minyak Di Laut Timor !

Tumpahan minyak di Laut Timor akibat meledaknya ladang minyak Montara pada 21 Agustus 2009 , kini sudah mendekati Pulau Timor bagian barat Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti dilaporkan Kantor Berita Antara. Tumpahan minyak itu sudah masuk ke wilayah perairan Indonesia sejauh sekitar 50 mil dari batas wilayah perairan laut antara Indonesia-Australia, atau sekitar 70 mil dari Kolbano, wilayah pantai selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Menurut berita Bisnis Indonesia Online. Indonesia telah memperoleh data selama 75 hari kebocoran Kilang Montara, sebanyak 400 barel per hari atau 64 ton minyak mentah per hari tertumpah ke laut. Akibatnya, luas tumpahan menyebar seluas 56.440 kilometer persegi dengan 16.420 kilometer persegi berada di wilayah Indonesia.

Selama ini, Timnas Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut Timor telah berhasil menghitung besaran ganti rugi dengan estimasi sebesar Rp 247 miliar. Nilai besaran itu kemungkinan bertambah seiring dengan usulan estimasi angka dari pemerintah derah dan LSM setempat, seperti diberitakan Bisnis Indonesia.

Barangkali yang perlu mendapat perhatian adalah dampak dari tumpahan minyak tersebut terhadap satwa liar yang hidup di pantai-pantai, seperti burung dan ikan. Sejumlah kecil jenis burung telah diketemukan terkena dampak tumpahan minyak. Burung-burung ini memerlukan perawatan oleh ahli satwa liar untuk direhabilitasi dan setelah pulih akan dilepaskan kembali ke alam bebas.

Dampaknya saat ini, setelah 10 bulan sejak kejadian tumpahan minyak, mungkin saja belum terlihat nyata. Namun patut diwaspadai dampak jangka panjangnya.

Kasus bencana Exxon Valdez dampaknya masih tersisa setelah 20 tahun kemudian. University of North Carolina di Chapel Hill telah melakukan studi dampak tumpahan minyak Exxon Valdez dan memperkirakan bahwa habitat pesisir pantai Artik baru akan pulih kembali setelah 30 tahun.

Upaya-upaya telah dilakukan untuk membersihkan tumpahan minyak di Laut Timor dengan dispersants namun para ilmuwan khawatir bahwa upaya ini akan menambah tingkat toksisitas. Ikan yang hidup di laut beracun, jika ditangkap nelayan untuk dikonsumsi, dapat berdampak jangka panjang bagi kesehatan orang yang mengkonsumsinya.

Kilang Minyak Montara yang berada di Blok Atlas Barat Laut Timor (H1) meledak pada Agustus tahun lalu menimbulkan tumpahan minyak yang mencemari kawasan pantai di Laut Timor. Lokasi ladang minyak itu berjarak sekitar 690 km barat Darwin, Australia Utara dan 250 km barat laut Truscott di Australia Barat. Kilang ini dioperasikan oleh PTTEP Australasia (Ashmore Cartier) Pty Ltd.



Kebocoran lebih dari satu setengah mil di bawah permukaan laut, telah terbukti sulit untuk ditutup, dan PTTEP telah 3 (kali) gagal melakukannya. Kemudian, kebocoran minyak berhasil ditutup/dihentikan pada tanggal 3 November 2009 dengan cara memompakan lebih dari 3.400 barel lumpur berat ke sumur dengan bantuan rig West-Triton, seperti diberitakan dalam upstreamonline.com

Related Posts:
Upaya BP Menghentikan Tumpahan Minyak: Gagal Lagi, Gagal Lagi ...

Sources:
Image via flickr: skythruth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages