Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 08 Mei 2010

Apa Saja (Kemungkinan) Yang Terjadi Pada Lubang di Lapisan Ozone ?

Saat ini jarang kita menjumpai berita tentang "lubang ozone" di Kutub Selatan, karena headline koran atau media lain tidak lagi menampilkannya. Menurut ilmuwan, lubang ozone ini telah stabil paska larangan penggunaan aerosol di seluruh dunia dua dekade lalu, sejak Protokol Montreal 1989. "Tetapi, masih ada bahaya mengancam," demikian ilmuwan memperingatkan.

Berita baik: larangan penggunaan bahan kimia penyebab rusaknya lapisan ozone telah berhasil menyetop laju menipisnya ozone. Tingkat pencemaran bahan kimia ini tercatat pada tingkat terendah saat ini dibanding dengan tahun 1990-an, dan lubang ozone di atas Kutub Selatan mulai menutup.

Berita buruk: Penipisan ozone terjadi juga di Kutub Utara dan diprediksi akan terus berlangsung hingga 15 tahun yang akan datang. Fenomena terakhir ini disebabkan oleh cuaca yang belum bisa dijelaskan sepenuhnya oleh para ilmuwan, demikian menurut laporan PBB (UN report, 2006). Dan, ternyata, pulihnya lapisan ozone di Kutub Selatan akan membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperhitungkan semula, yaitu belum dapat pulih pada 2060 - 2075.

Ilmuwan, kini, memahami bahwa ukuran lubang ozone berubah-ubah secara dramatis dari tahun ke tahun, menambah tingkat kesulitan agar dapat memprediksi secara akurat ukuran lubang yang terjadi di masa datang.

Teruskan membaca: http://www.livescience.com/environment/Whatever-Happened-to-the-Hole-in-the-Ozone-Layer-100505.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages