Post Top Ad

Your Ad Spot

Selasa, 27 April 2010

Dari Bali Menyelamatkan Bumi dengan Gunung Api

Indonesia merencanakan untuk memanfaatkan energi panas bumi (geothermal) yang terperangkap didalam gunung berapi dan akan mewujudkan diri sebagai pengguna energi panas bumi terbesar di dunia, demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pembukaan World Geothermal Congress di Bali (Senin,26/04/2010).

Tidak berlebihan, jika mengingat bahwa Indonesia memiliki lebih dari 40 % cadangan energi panas bumi dunia yang tersimpan dalam 265 gunung berapi aktif yang berada dalam "Pasific Ring of Fire".

"Bangsa yang berjuang untuk membebaskan diri dari ketergantungan pada bahan bakar fosil yang dianggap sebagai penyebab pemanasan global" kata Presiden Indonesia, "Dan banyak negara, termasuk Indonesia, memilih solusi untuk masalah tersebut melalui keberhasilannya dalam memanfaatkan sumber daya energi panas bumi."

Konferensi yang bertema Geothermal: The Energy to Change the World dan mempromosikan pemanfaatan geothermal, sbb:

“Geothermal can be a reliable alternative energy source that could change the world, which is now facing the global warming problems. This conference will encourage more people in the world to use geothermal as an environmentally-friendly and renewable energy source.”


Jika diraangkum seluruhnya, konferensi ini bermaksud: menyelamatkan bumi, dari masalah pemanasan global, dengan memanfaatkan panas bumi - di Indonesia panas bumi berada di perut gunung api -

Konferensi ini dihadiri 2.500 delegasi dan direncanakan berlangsung selama seminggu, hadir Presiden Ólafur Ragnar Grímsson, presiden Islandia yang negaranya adalah penghasil terbesar energi panas bumi di dunia saat ini dan baru saja menyaksikan kekuatan dahsyat ketika letusan gunung berapi di negara kepulauan ini menyebarkan awan abu vulkanik sehingga menutup bandara di seluruh Eropa.

Di Indonesia, potensi terbesar panas bumi berada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Data dari Pertamina Geothermal Energy menyebutkan bahwa cadangan potensi panas bumi di Indonesia dapat menghasilkan sekitar 27.000 megawatt, sedangkan yang sudah dipergunakan baru sebesar 1.179 megawatt.

Yudhoyono mengatakan bahwa pada tahun 2025 ditargetkan sekitar 9.500 megawatt atau sekitar 5 persen dari kebutuhan seluruh energi bangsa - yang akan disediakan oleh energi panas bumi. Dan untuk melakukan hal tersebut tidak murah atau mudah.

Bantuan dari mitra pembangunan sangat dibutuhkan untuk investasi di bidang energi panas bumi. Indonesia bekerja sama dengan Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan negara-negara seperti Jerman, Perancis dan Belanda pada beberapa proyek panas bumi senilai $ 8.6 juta untuk menambah 2.885 megawatt listrik yang dibangkitkan dari panas bumi.

Keunggulan energi panas bumi merupakan energi terbarukan yang paling potensial dan dapat dikembangkan secara ekonomis. Selain ramah lingkungan, dengan emisi gas buang yang sangat kecil, energi panas bumi juga sangat sesuai sebagai substitusi Bahan Bakar Minyak.

Sebagian besar kebutuhan listrik di Indonesia saat ini dipenuhi oleh batu bara, minyak dan gas alam.

Related Post:
1. Energi Panas Bumi: Besar Potensinya, Terbatas Pemanfaatannya! (#8)
2. Energi Terbarukan: Mampukah Menyumbang 17% dari Bauran Energi Indonesia Pada 2025? (#3)
3. Emisi CO2 dan Pengurangannya Di Masa Datang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages