Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 04 April 2009

Ini Baru Betol-Betol Kaca Mata Pantat Botol !

Anak saya, perempuan, berusia 14 tahun sudah harus memakai kaca mata minus. Awalnya dia mengeluh tidak jelas melihat tulisan di papan tulis kelasnya. Ketika saya periksakan di optik, ketahuan dia sudah minus 1,25 (satu seperempat). Waduh, ini anak... sudah rabun jauh atau bahasa medisnya Miopa (myopa).

Memang ada 4 penyebab orang memakai kacamata, tentunya untuk mengkoreksi gangguan penglihatan:

1.Miopia (myopia) atau rabun jauh, yang ini perlu dikoreksi dengan kaca mata minus
2.Hipermetropia (hyperopia) atau rabun dekat, ini memerlukan kaca mata plus
3.Presbiopia (presbyopia) atau mata-tua (asal kata bahasa Yunani), juga rabun dekat, sehingga perlu dikoreksi dengan kaca mata plus
4.Astigmatisma (astigmatism), ini kira-kira kalau sistem optik mata kita fokus ketajamannya tidak sinkron lagi, hanya jelas memandang pada jarak dekat tetapi kabur jika obyek berada jauh. Yang terakhir ini dikoreksi dengan kaca mata silindris.

Repotnya, anak saya ini sering bandel dengan tidak membiasakan pakai kacamata, meskipun di kelas juga. Alasannya ada saja..., yang ribet-lah, nggak P.W (Paling Wuenak) lagi...and so on!. Sekalipun dia, sebenarnya, sudah menyiasatinya dengan duduk di bangku depan atau mendekati papan tulis sewaktu pelajaran di kelasnya.

Bapaknya ngomel-ngomel: “Awas,. ..nanti kamu lama-lama pakai Kaca Mata Pantat Botol, Mau ?!”

Ada kekhawatiran di diri saya, jika sudah besar nanti dia harus pakai kacamata minus....yang tebalnya..mirip pantat botol atau alas botol kaca/gelas yang benar-benar dibuat tebal. Kita bisa melihatnya di botol-botol bir, kecap atau sirup di rumah kita.

Seandainya dia enggan memakainya sejak sekarang, lama-lama mungkin saja dia harus memakai kacamata yang makin tebal lensanya untuk mengkoreksi nilai minus matanya yang bertambah. Lebih jauh, dengan kaca mata setebal pantat botol tentu akan mengurangi rasa percaya dirinya dalam berpenampilan.

Reduce, Reuse dan Recycle

Bermula dari mantra “Reduce, Reuse dan Recycle” milik para aktivis dan simpatisan lingkungan hidup, mereka ini yang tinggal di Amerika Serikat, berusaha mempraktekkan dengan tindakannya untuk mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur-ulang barang-barang industri yang meninggalkan jejak carbon (CO2) atau carbon footprint.

Kita sudah sama-sama tahulah, bahwa keberadaan CO2 di atmosfer adalah salah satu penyebab pemanasan global. Ada tiga sumber utama jejak-carbon di industri botol-botol gelas, yaitu 1) saat botol gelas di buat di pabriknya, 2) pada saat botol diangkut dari pabrik ke konsumennya dan 3) sampah botol-botol gelas kosong ini.

Khususnya yang terakhir, yaitu sampah-sampah botol gelas kosong, seperti botol bir dan wine, di dunia diperkirakan hanya dapat di daur ulang 25% saja artinya kita hanya dapat mengurangi jejak carbon (CO2) yang ditinggalkan oleh botol-botol gelas sebesar 25 %. Sisanya tetap....jadi sampah.

Ini baru Kaca Mata Pantat Botol

Dari sekedar ungkapan “Kaca Mata Pantat Botol” ternyata ada lagi alasan atau penyebab kenapa orang memakai kacamata ini. Dan ini fakta yang cukup mengejutkan saya !

Karena belum semua sampah botol bir dan wine kosong bisa di daur ulang, maka Doug Gunzelmann dalam postingnya tanggal 30 Desember 2008 di situs greenUPGRADER, yang berjudul Recycled Beer Bottle Goggles, telah menunjukkan bahwa Kaca Mata Pantat Botol telah di buat seperti gambar ini :



Botol-botol kosong bekas bir ini di-upcycling menjadi sesuatu yang indah yaitu kacamata. Jadi alasan orang memakai Kaca Mata Pantat Botol ini, untuk mengoreksi sampah botol-botol bir di planet bumi ini, tentu saja sambil bergaya....untuk dugem-pun bisa !



Bisa kan, dibayangkan...kalau yang dipakai untuk kacamata seperti ini kaca bekas botol di Indonesia, seperti bekas botol kecap bangau yang hitam kecoklatan atau bir bintang yang kehijauan ?

Sekarang, bukan saja sekedar ungkapan ..., tetapi ini baru Betol..Betol Kaca Mata Pantat Botol!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages