Post Top Ad

Your Ad Spot

Minggu, 29 Agustus 2010

Apa Yang Harus Kita Lakukan Saat Gunung Berapi Meletus ?

Aliran lava (piroklastik) dan banjir biasanya menyertai letusan Gunung Api. Waspadai daerah sekitar Gunung berapi dan jauhi lembah-lembah atau tempat yang lebih rendah karena berbahaya jika dilalui lava. Jika terjadi letusan gunung berapi, segeralah mengungsi untuk menyelamatkan diri!

Terlebih untuk Gunung Sinabung, yang kadung salah diprediksi letusannya! Semula dinyatakan tidak akan meletus, namun Gunung berapi di Karo, Sumatera Utara, ini meletus pada pukul 00.10 WIB, Minggu (29/8/2010) dini hari tadi.

Ketersediaan logistik (pangan; obat-obatan dll), perlindungan dan keamanan (di route pengungsian dan di lokasi), pemulihan trauma para pengungsi menjadi faktor kelola bencana yang utama! Lalu, untuk berjaga-jaga, jika bantuan bencana alam tersebut kurang, apa yang perlu kita lakukan pada saat gunung berapi meletus?

Berikut ini dituliskan kembali tips apa yang harus dilakukan pada saat gunung berapi meletus:

1. Ikuti petunjuk dari pemerintah.
2. Segera evakuasi keluarga anda dan bawalah kotak pertolongan pertama (evacuation kit).
3, Evakuasi ke suatu daerah dengan bergerak melawan arah angin, hindari searah dengan angin jika memungkinkan.
4. Ketika mengungsi, jika Anda berada di sebuah lembah, atau dekat dengan sungai, atau melintasi jembatan, periksa adanya lumpur di daerah hulu. Waspadalah dengan aliran lumpur yang sangat berat dan dapat menghancurkan jembatan dengan cepat. Ambil rute yang berbeda atau pergi ke tempat yang lebih tinggi dengan cepat - karena lumpur bisa bergerak sangat cepat pula.

Jika Anda tidak sempat mengungsi, tips berikut ini mungkin berguna:

1. Carilah tempat berlindung di dalam rumah yang anda anggap aman dari kemungkinan turunnya material gunung, jika memungkinkan.
2. Tutup semua jendela dan pintu untuk menjaga masuknya abu vulkanik, gunakan pita perekat untuk menutup lubang/celah pada pintu-pintu dan jendela.
3. Lakukan apa saja agar bisa menahan abu vulkanik memasuki rumah
4. Carilah tempat yang aman dan lebih tinggi - mengingat banjir bandang, lumpur, dan gas beracun akan terakumulasi di daerah dataran rendah.
5. Kenakan celana panjang, kemeja lengan panjang, dan topi (perlindungan diri terhadap material gunung)
6. Gunakan masker debu atau saputangan yang dibasahi untuk filter abu vulkanik.
7. Tinggalkan kendaraan anda dan matikan mesinya, sampai letusan gunung berapi berakhir. Abu vulkanik dapat mempengaruhi kondisi mesin kendaraan selama letusan Gunung St Helens

Gunung Sinabung yang telah lama menunjukkan tanda-tanda tidak aktif ini secara tiba-tiba murka dan membuktikan dirinya masih berapi.Intensitas hujan yang tinggi memasuki kawah Sinabung, mengubah tekanan uap menjadi tinggi dan memicu letusan freatik atau uap air yang disertai abu vulkanik. Uap air mendidih bertekanan tinggi ini bahkan mampu meruntuhkan diding kawah Sinabung.

Karena letusan Gunung berapi selalu datang tiba-tiba, maka biasanya kita tidak siap, seperti Gunung Sinabung hampir 400 tahun tidur, menjadikan manajemen kesiapan bencana alam ngawur!

Ini diindikasikan mulai dari minimnya persediaan sembako (kompas) untuk para pengungsi yang berdesak-desakan di lokasi evakuasi hingga demonstrasi demi dapur umum. Lengkap sudah derita para korban bencana akibat kurang siapnya pemerintah menanggulangi bencana alam.

Untuk berjaga-jaga, semoga tips ini berguna!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages