Post Top Ad

Your Ad Spot

Kamis, 13 Mei 2010

Indonesia: Peringkat 4 Negara Dengan Dampak Lingkungan Terburuk Di Dunia

Kelestarian lingkungan hidup penting untuk keberlanjutan jasa ekosistem bagi kesejahteraan manusia. Sayangnya, yang terjadi adalah krisis lingkungan hidup , karena pemanfaatan sumber daya alam yang melebihi kemampuannya untuk memulihkan diri. Jutaan orang di dunia membutuhkan kualitas hidup yang lebih baik, tetapi setumpukan bukti-bukti atas kehancuran habitat dan degradasi lingkungan yang berlangsung cepat telah menjauhkan harapan tersebut.

Indonesia menduduki peringkat ke 4 (empat) dari 10 negara paling buruk dampak lingkungan, menurut indeks dampak lingkungan absolut - yang mengukur total degradasi lingkungan di Indonesia dibandingkan skala global. Peringkat ini masih lebih baik dibandingkan 3 (tiga) negara dengan dampak lingkungan terburuk yaitu Brasil, Amerika Serikat dan China. Tetapi, sebanding dengan indeks kinerja lingkungan hidup Indonesia oleh EPI yang berada di peringkat 134 dari 163 negara di dunia.

Posisi keempat dalam pemeringkatan ini, karena Indonesia dinilai mengalami kerusakan lingkungan cukup berarti, yang ditunjukkannya: sebagai negara ke-2 (kedua) terbesar dalam hal kehilangan hutan alam, ke-3 (ketiga) terbesar untuk penghasil emisi CO2, peringkat ke-6 (keenam) masing-masing untuk perburuan laut dan penggunaan pupuk serta peringkat ke-7 (ketujuh) untuk polusi air.

Hasil tersebut dapat disimak dalam suatu kajian "Evaluating the Relative Environmental Impact of Countries" , dengan menggunakan 7 (tujuh) indikator degradasi lingkungan, yaitu kehilangan hutan alam; konversi habitat; perburuan laut; penggunaan pupuk; polusi air; emisi karbon dan ancaman terhadap satwa liar. Pemeringkatan ini dilakukan oleh tim kerja-sama antara the National University of Singapore, Adelaide University dan Princeton University dan diterbitkan di jurnal PLoS ONE.

Pemeringkatan dilakukan menurut 2 (dua) jenis Indeks, yaitu suatu “proportional” environmental impact ranking, dimana dampak lingkungan diukur terhadap total ketersediaan sumber daya alam dan suatu “absolute” environmental impact ranking yang mengukur total degradasi lingkungan suatu negara pada tingkat skala global.

Dari 228 negara telah dipilih dan dinilai 171 negara (menurut indeks: absolut) dengan hasil peringkat dampak lingkungan absolut terburuk [1]:
1. Brasil;
2. Amerika Serikat;
3. Cina;
4. Indonesia;
5. Jepang;
6. Meksiko;
7. India;
8. Rusia;
9. Australia; dan
10.Peru

Tidak seperti pemeringkatan lain, kajian ini hanya memfokuskan pada dampak lingkungan saja. Kajian ini tidak memasukkan faktor-faktor pemanfaatan sumber daya alam lain, seperti: kualitas habitat terumbu karang, kehilangan padang lamun, degradasi habitat air tawar, illegal fishing dan beberapa bentuk emisi gas rumah kaca dikarenakan data-datanya kurang atau tidak tersedia secara spesifik.

Kadang saya terpikir kenapa kita harus mengetahui hal-hal buruk dari lingkungan hidup kita? Untuk apa kita tahu peringkat negara-negara yang berkinerja buruk dalam hal pelestarian lingkungan hidup? Barangkali, salah satu jawabannya, adalah masa depan kualitas hidup manusia..., bisa semakin baik atau, sebaliknya, makin buruk.

Dengan mengetahui perkembangan kinerja lingkungan hidup, kita bisa mengenali dan menduga apa yang mungkin terjadi di masa datang. Terbukti, bahwa kesejahteraan suatu negara atau tingginya pendapatan per kapita tidak selalu berbanding lurus dengan dampak lingkungan hidup yang positif. Populasi penduduk dunia akan meningkat menjadi 9 - 10 milyar jiwa pada 2050 dibandingkan 7 milyar jiwa saat ini. Peningkatan jumlah penduduk dunia ini akan memperburuk masalah lingkungan hidup. Jelas, generasi yang akan datang akan menghadapi masalah kekurangan sumber daya alam, pencemaran udara, mundurnya kesehatan dan berbagai konflik yang dipicu oleh kompetisi untuk mendapatkan sumber daya alam.

Oleh karena itu, hasil kajian tersebut diharapkan akan mendorong kinerja lingkungan hidup yang lebih baik lagi, terutama di negara-negara berkembang, dan bagi negara-negara kaya diharapkan untuk terus mengembangkan praktek-praktek ramah lingkungan oleh warga negara masing-masing.

Reference:
1. Corey J. A. Bradshaw, Xingli Giam,4, Navjot S. Sodhi. Evaluating the Relative Environmental Impact of Countries, Plos One, http://www.plosone.org/article/info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0010440, downloaded: 12/05/2010.

Related Posts:
1. Indeks Kinerja Lingkungan Hidup 2010: Indonesia di Peringkat 134 dari 163 Negara di Dunia.

2. Kebakaran Hutan, Perubahan Iklim dan Indeks Kinerja Lingkungan Hidup Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages