Post Top Ad

Your Ad Spot

Senin, 22 Juni 2009

Sisi Lain Dari Perubahan Iklim: Adaptasi Di Wilayah Perkotaan (#6)

Bagi negara-negara berkembang adaptasi adalah kata kunci untuk penanggulangan dampak perubahan iklim. Umumnya negara-negara berkembang ini paling rentan dan kurang mampu mempertahankan kesejahteraan dan menjamin keselamatan penduduknya. Satu milyard manusia diantaranya tinggal di daerah miskin perkotaan, ketika bencana alam terjadi mereka ini serta merta berubah menjadi pengungsi, tanpa memiliki pengetahuan dan peralatan untuk melakukan adaptasi yang memadai.

Lebih lanjut, para ahli telah memperkirakan pengaruh kenaikan muka laut di negara-negara berkembang bahwa 3 - 4 rumah dari 10 rumah-rumah tidak permanen akan berada di dalam kawasan banjir, tanah longsor dan kawasan yang sering terkena bencana alam. Kondisi akan semakin parah dengan terjadinya perubahan iklim [1]

Di masa datang, ratusan juta orang yang bermukim di kawasan perkotaan di seluruh dunia akan menambah jumlah orang yang terkena dampak perubahan iklim. Dampaknya akan berbeda-beda antara satu tempat dan tempat lainnya, tergantung dari pola pemukiman, kondisi geografis dan kondisi ekonomi lokal masing-masing kota. Berbagai skenario, hasil kajian banyak ahli/proyek, telah sama-sama setuju bahwa kota-kota akan semakin rentan terhadap bencana alam, sejalan dengan meningkatnya pemanasan global.

Studi tentang kenaikan muka air laut, melalui data dari satelit NASA, telah memprediksi bahwa 634 juta jiwa penduduk yang bermukim di kota-kota pantai yang memiliki kawasan padat penduduk (lebih dari 5 juta jiwa), berada dalam ancaman bencana. Kota-kota tersebut,antara lain: Tokyo; New York; Mumbai,India; Shanghai, China; Jakarta, Indonesia; and Dhaka, Bangladesh.

Banyak langkah adaptasi di wilayah perkotaan-pantai yang dapat dilakukan, antara lain:


  • meningkatkan kesadaran anak-anak muda untuk melakukan adaptasi perubahan iklim, misalnya kelompok Jakarta Green Monster yang peduli dengan konservasi di kawasan pesisir utara Jakarta.

  • kampanye perubahan iklim melalui perbaikan penyimpanan air besih untuk mengurangi kerentanan terhadap demam-berdarah yang dilakukan Palang Merah Indonesia.

  • melakukan aktivitas peningkatan kesadaran adaptasi yang didasarkan pada pembangunan kapasitas lokal dan perencanaan yang partisipatif – di kalangan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan kalangan muda usia.

  • mempersiapkan masyarakat perkotaan yang rentan bencana, misalnya, masyarakat Jakarta yang terkena banjir besar tahun 2007, perlu disiapkan secara khusus untuk menghadapi banjir yang akan datang– dan harus memiliki rencana tanggap darurat yang siap diimplementasikan.


  • Bali Action Plan telah menyatakan bahwa perlu untuk memperluas tindakan adaptasi, diantaranya melalui kerjasama internasional untuk mendukung upaya-upaya implementasinya, khususnya menyangkut strategi-strategi pengelolaan dan penanggulangan resiko bencana serta diversifikasi ekonomi untuk meciptakan ketahanan masyarakat.

    Untuk itu tak pelak lagi diperlukan sinergi yang lebih luas secara terpadu lintas sektor, untuk mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim di wilayah perkotaan.


    Sources:
    [1] UN-HABITAT, 2008. CITIES AND CLIMATE CHANGE ADAPTATION, UN-Habitat Donor Meeting, Seville 15-16 October 2008.
    [2].UNDP Indonesia, 2007. Sisi Lain Perubahan Iklim: Mengapa Indonesia harus beradaptasi untuk melindungi rakyat miskinnya.

    Related Posts:
    1. Sisi Lain Dari Perubahan Iklim: Beradaptasi Untuk Kesehatan (#5)
    2. Sisi Lain Dari Perubahan Iklim: Beradaptasi Dengan Ketersediaan Air (#4)
    3. Sisi Lain Perubahan Iklim: Adaptasi Untuk Masyarakat Pesisir (#3)
    4. Sisi Lain Perubahan Iklim: Adaptasi oleh Para Petani (#2)
    5. Sisi Lain Perubahan Iklim: Beradaptasi Diatas Kearifan Tradisional (#1)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Post Top Ad

    Your Ad Spot

    Pages