Gempa dengan kekuatan 7,3 magnitude mengguncang Haiti, Selasa (12/1) pukul 4:53 waktu setempat. Akibat gempa tersebut, beberapa gedung di ibu kota Port-au-Prince dan ratusan - mungkin ribuan - orang tewas dan terluka serta terkubur di bawah reruntuhan.
Episentrum atau pusat gempa berada di 16 kilometer dari Port-au-Prince dengan kedalaman 10 kilometer. Pacific Tsunami Warning Center, Selasa (12/1), memantau dengan saksama kemungkinan terjadi tsunami akibat gempa tersebut.
Dua gempa susulan berkekuatan 5,9 dan 5,5 skala Richter segera mengikuti dan merusak struktur yang telah lemah oleh gempa awal. Dilaporkan banyak bangunan roboh di pusat kota, seperti rumah sakit, gedung bertingkat tinggi, gedung parlemen, gereja dan sebagian dari istana kepresidenan.
Saksi mata mengatakan jalan-jalan ibu kota penuh dengan orang-orang panik, dan terdengar jeritan yang datang dari bawah tumpukan puing-puing. Orang-orang menggali puing-puing dengan tangan telanjang, berusaha untuk menyelamatkan orang-orang tercintanya, kata saksi.
"Orang-orang berteriak: " Yesus, Yesus! ", dan berjalan di segala arah, kata wartawan Reuters Guyler Delva Yusuf. "Itu kekacauan total.", seperti dilaporkan NYdailynews. Seorang analis pemerintah menyatakan ini adalah gempa terburuk di Haiti sejak gempa bumi berkekuatan 6,7, pada tahun 1984.
Sebelum gempa terjadi, Haiti baru saja pulih dari serangkaian badai yang menewaskan ratusan orang dan menghancurkan infrastruktur pulau pada tahun 2008.
Source: NYdailynews, http://www.nydailynews.com/news/world/2010/01/12/2010-01-12_hospital_collapses_panic_in_the_streets_as_powerful_quake_rocks_haiti.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar